Bahasa
Indonesia 2#
“KARYA
ILMIAH”
(Tugas Individu)
(Tugas Individu)
Nama
: Ayu Putrisari
Dosen
: Rini Sawitri
Kelas
: 3EB19
NPM
: 21212291
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN
AJARAN 2014/2015
KARYA
ILMIAH
Macam-Macam
Karya Ilmiah
Ada berbagai macam
karya ilmiah yang oleh Jacob (bahan kuliah Ilmu
Menulis, Strata-2, Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada, 1991, tidak dipublikasikan) dikategorikan menjadi 11 macam:
2. Skripsi
3. Tesis
4. Disertasi
5. Surat
pembaca
6. Laporan
kasus
7. Laporan
tinjauan
8. Resensi
9. Monograf
10. Referat
11. Kabilitasi
Sistematika
penulisan karya ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
2. Rumusan
Masalah
3. Tujuan
Penulisan
4. Metode
Penulisan
5. Kegunaan
Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
BAB
III PENUTUP
Karya
Ilmiah
Karya ilmiah, bisa
ditulis secara khusus bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian, seperti :
skripsi, tesis, disertasi, atau
penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Karya ilmiah dimuat pada
jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan karya ilmiah terletak pada penyajiannya yang
tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
v Skripsi
Skripsi adalah karya
tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana
(S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
v Tesis
Tesis adalah jenis
karya ilmiah yang tingkatan ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan
skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi: metodologi
penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan
(masalah), melaksanakan, menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan
data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
v Disertasi
Pencapaian gelar
akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji
Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi
penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3)
harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir
abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan
baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu
sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Tiga
Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah
1. Masalah
Empirisme. Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang
disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang
sulit membuat tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola
tulisan kurang standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.
2. Masalah
Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui
tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi,
pola penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu
argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah
ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini
mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk
retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam
aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana
tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik
memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya
tulisan.
3. Masalah
Linguistik. Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek
ini ada empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan
kosa kata dan mekanik. Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan
ide dalam bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan
kalimat majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara
baik, benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu
dan menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya
dalam penggunaan kata asing.
v Karangan
Ilmiah Popular
Berbeda dengan karya
ilmiah, karya ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan
ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum untuk konsumsi publik. Dinamakan
ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam
menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak
begitu ketat. Karya ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Selain itu, karya tersebut
dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang
bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
Dalam KBBI
(2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu
atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer
diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Sedangkan istilah
populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer
berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak.
Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai,
padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Karya
tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk,
isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam
bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Pengertian karangan ilmiah populer
menurut 4 sumber:
1. Amir dalam bukunya yang berjudul dasar-
dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007; halaman 144) mengatakan bahwa
“Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang
ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang
kehidupan sehari- hari”.
2. Prof.Dr.
Suhardjono dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;halaman 35) Beliau mengatakan bahwa “karangan
ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format
dan bahasa yang lebih enak dibaca & dipahami, fakta yang disajikan harus
tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.
3. Aceng
Hasani (ikhwal menulis;2005) Karangan ilmiah populer adalah karangan
yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karya ilmiah
dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
4. Slamet Suseno
(dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih
banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan
jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri.
Menurut
Amir, dalam bukunya yang berjudul “Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah”, perbedaan Karangan Ilmiah dan Karangan
Ilmiah Populer berdasarkan bahan, penyajian, sikap penulis serta simpulan
adalah sebagai berikut:
No
|
Perbedaan
|
Karangan Ilmiah
|
Karangan Ilmiah Populer
|
1
|
Bahan
|
Menyajikan fakta yang benar/
obyektif, dapat dibuktikan.
|
Menyajikan fakta obyektif, bisa
juga fiktif.
|
2
|
Penyajian
|
Menggunakan bahasa baku (cermat,
formal, dan lugas), sistematis (sesuai dengan kerja ilmiah), dan metode
ilmiah.
|
Menggunakan bahasa yang cermat,
tidak selalu formal tetapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, tidak
memuat hipotesis.
|
3
|
Sikap Penulis
|
Jujur (tidak melebih-lebihkan atau
mengurangi sesuatu), objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
|
Tidak memancing pertanyaan yang
meragukan perasaan pembaca agar seolah-olah mereka menghindari sendiri.
|
4
|
Simpulan
|
Berdasarkan fakta dan bukan
emotif.
|
Membiarkan fakta berbicara
sendiri, sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk
berpikir aplikasinya.
|
Ciri- ciri karangan ilmiah
Populer
a. Sasaranya
masyrakat umum atau awam
b. Kata
– katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
c. Tidak
memuat hiptesis
d. Isi
dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
e. Karangan
ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
f. Menggunakan
bahasa yang komunikatif.
Kerangka
Karangan Ilmiah Populer
a. Pendahuluan
b. Tubuh
tulisan
c.
Penutup
Langkah- langkah
Menulis Karangan Ilmiah Populer
a. Menelaah
tema
b. Menguji
kelayakan topik
c. Mengumpulkan
bahan sumber tulisan
d. Menyusun
kerangka
e. Mengembangkan
kerangka (Soesena, 1993: 77)
v Jurnal
Beberapa pengertian jurnal, yaitu :
1. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Secara bahasa, jurnal diartikan sebagai
buku (catatan harian).
2. Dalam
arti luas
Jurnal adalah surat kabar harian atau
bisa juga majalah yang khusus memuat artikel di satu bidang tertentu.
3. Menurut
Wikipedia
Jurnal (dalam Bahasa Inggris : Journal)
adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang
digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis
dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
4. Jurnal
adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang
sangat diminati orang saat diterbitkan.
Jurnal dapat
mengacu kepada beberapa hal berikut :
a. Buku
harian
Fungsi
jurnal meliputi :
a. Fungsi
historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan
secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
b. Fungsi
mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya
semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
c. Fungsi
analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus
di Debet maaupun yang di Kredit.
d. Fungsi
instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik
yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
e. Fungsi
informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara
jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar