Minggu, 07 Desember 2014

KARYA ILMIAH

Bahasa Indonesia 2#
“KARYA ILMIAH”
(Tugas Individu)


Nama : Ayu Putrisari
Dosen : Rini Sawitri
Kelas : 3EB19
NPM : 21212291


UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2014/2015



KARYA ILMIAH

*   Macam-Macam Karya Ilmiah
Ada berbagai macam karya ilmiah yang oleh Jacob (bahan kuliah Ilmu Menulis, Strata-2, Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 1991, tidak dipublikasi­kan) dikategorikan menjadi 11 macam:
1.    Laporan penelitianMacam-Macam Karya Ilmiah
2.    Skripsi
3.    Tesis
4.    Disertasi
5.    Surat pembaca
6.    Laporan kasus
7.    Laporan tinjauan
8.    Resensi
9.    Monograf
10.    Referat
11.    Kabilitasi

*   Sistematika penulisan karya ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan Penulisan
4.      Metode Penulisan
5.      Kegunaan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP


*   Karya Ilmiah
Karya ilmiah, bisa ditulis secara khusus bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian, seperti : skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Karya ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan karya ilmiah terletak pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.

v Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

v Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang tingkatan ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi: metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan, menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

v Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.


*   Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah

1.  Masalah Empirisme. Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.

2.    Masalah  Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi, pola penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya tulisan.

3.    Masalah Linguistik. Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan mekanik. Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik, benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam penggunaan kata asing.

v Karangan Ilmiah Popular

Berbeda dengan karya ilmiah, karya ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Karya ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Selain itu, karya tersebut dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.

Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.

*   Pengertian karangan ilmiah populer menurut 4 sumber:

1. Amir dalam bukunya yang berjudul dasar- dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007; halaman 144) mengatakan bahwa “Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang kehidupan sehari- hari”.
                        
2.  Prof.Dr. Suhardjono dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;halaman 35) Beliau mengatakan bahwa “karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca & dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.

3. Aceng Hasani (ikhwal menulis;2005) Karangan ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.

4.    Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri.

Menurut Amir, dalam bukunya yang berjudul “Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah”, perbedaan Karangan Ilmiah dan Karangan Ilmiah Populer berdasarkan bahan, penyajian, sikap penulis serta simpulan adalah sebagai berikut:

No
Perbedaan
Karangan Ilmiah
Karangan Ilmiah Populer
1
Bahan
Menyajikan fakta yang benar/ obyektif, dapat dibuktikan.
Menyajikan fakta obyektif, bisa juga fiktif.
2
Penyajian
Menggunakan bahasa baku (cermat, formal, dan lugas), sistematis (sesuai dengan kerja ilmiah), dan metode ilmiah.
Menggunakan bahasa yang cermat, tidak selalu formal tetapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, tidak memuat hipotesis.
3
Sikap Penulis
Jujur (tidak melebih-lebihkan atau mengurangi sesuatu), objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
Tidak memancing pertanyaan yang meragukan perasaan pembaca agar seolah-olah mereka menghindari sendiri.
4
Simpulan
Berdasarkan fakta dan bukan emotif.
Membiarkan fakta berbicara sendiri, sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir aplikasinya.

*   Ciri- ciri karangan ilmiah Populer
a. Sasaranya masyrakat umum atau awam
b. Kata – katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
c. Tidak memuat hiptesis
d. Isi dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
e. Karangan ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
f.  Menggunakan bahasa yang komunikatif.

*   Kerangka Karangan Ilmiah Populer
a.  Pendahuluan
b.  Tubuh tulisan
c.   Penutup         

*   Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
a. Menelaah tema
b. Menguji kelayakan topik
c. Mengumpulkan bahan sumber tulisan
d. Menyusun kerangka
e. Mengembangkan kerangka (Soesena, 1993: 77)

v Jurnal
Beberapa pengertian jurnal, yaitu :
1.    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Secara bahasa, jurnal diartikan sebagai buku (catatan harian).

2.    Dalam arti luas
Jurnal adalah surat kabar harian atau bisa juga majalah yang khusus memuat artikel di satu bidang tertentu.

3.    Menurut Wikipedia
Jurnal (dalam Bahasa Inggris : Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.

4.    Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan.

*   Jurnal dapat mengacu kepada beberapa hal berikut :
a.    Buku harian
b.    Surat kabar harian
c.    Jurnal pembukuan : buku catatan transaksi harian
d.   Jurnal ilmiah : majalah yang khusus memuat artikel dalam suatu bidang ilmu tertentu

*   Fungsi jurnal meliputi :
a.   Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
b. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
c.   Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
d. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
e.    Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar