“Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Setelah Mempelajari
Bidang-Bidang Akuntansi”
Munculnya
pola pikir dalam masyarakat bahwa lulusan sarjana ekonomi akuntansi harus
berkarir di bidang akuntan, mahasiswa lulusan sarjana tenik perkapalan berkarir
di bidang perkapalan nantinya, lulusan dari keguruan harus menjadi guru,
lulusan keperawatan harus menjadi perawat. Menjadi salah satu faktor minimnya
wawasan dan minat bagi para mahasiswa akuntansi untuk mencari peluang karir
yang lain selain manjadi akuntan. Banyak mahasiswa akuntansi memilih alternatif
karir saat mereka lulus dari universitas. Setuju atau tidak, empat tahun (atau
lebih) berada di lingkungan pendidikan tidak selalu membuat mereka mengerti apa
yang ingin mereka lakukan. Lebih buruk lagi jika mereka tidak banyak
berkecimpung didunia organisasi ataupun ekstrakurikuler. Semakin sedikit hal yang
mereka ketahui, biasanya mereka memiliki dua pilihan dalam penetuan karirnya,
pertama adalah menciptakaan pekerjaan sendiri (wiraswasta), sementara kedua
adalah mencari kerja sebagai karyawan. Saat ini banyak lulusan terdidik mulai
melirik jalur karir lain tidak sesuai dengan bidangnya untuk mereka jalankan
nantinya karena sangat tingginya tingkat persaingan dan perubahan minat karir
seseorang.
Hal
ini sejalan dengan persepsi mahasiswa yang memiliki pandangan tradisional
tentang profesi akuntansi, seperti membosankan, menuju ketaatan, akurat dan
tepat. Persepsi dipengaruhi oleh subjek yang dipelajari, media faktual, dan
pengajar. Sedangkan mahasiswa memiliki persepsi positif tentang PPAk, akan sukses
dalam menarik minat mahasiswa yang memiliki keahlian dan keinginan untuk menjadi
seorang akuntan. Dapat terjadi karena adanya (motivasi) dorongan dalam diri
mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan
kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi
akuntansi, serta memiliki tanggung jawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada
prinsip-prinsip moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan
netral sehingga mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik.
Perkembangan
zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut
memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih
dalam dunia kerja. Kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan juga bergantung
pada karier atau profesi yang akan dipilih. Salah satu karier yang membutuhkan
kemampuan dan pengetahuan lebih tersebut adalah karier dalam bidang akuntansi. Karir
dalam bidang akuntansi cukup luas antara lain akuntan publik, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Keinginan setiap mahasiswa
akuntansi pada umumnya adalah untuk menjadi seorang yang profesional dalam
bidang akuntansi. Untuk menjadi profesional dalam bidang akuntansi dapat
dilakukan salah satunya dengan bekerja sebagai akuntan publik. Seorang
mahasiswa dalam merencanakan karirnya tentu mempunyai pertimbangan atau
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan profesi yang akan dipilih. Hal
apa yang menjadi latar belakang pemilihan profesi tersebut dan apa yang
diharapkan mahasiswa dari pilihannya tersebut merupakan jawaban dalam pemilihan
profesi mahasiswa jurusan akuntansi setelah mempelajari bidnag-bidang akuntansi.
REFERENSI :
Niko Ardianto, 2014. “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Akuntan
Atau Non Akuntan”. Universitas Diponegoro. (Diakses Pada, 20 Juni 2016. 15:51 WIB).
Andi Setiawan Chan, 2012. “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh
Mahasiswa Jurusan Akuntansi”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vol 1, NO. 1. (Diakses Pada, 20 Juni 2016. 15:57 WIB).
Penulisan ini adalah salah satu
tugas untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi Internasional.
Ditulis Oleh : A. Putrisari
Dosen : Jessica Barus
Universitas Gunadarma