Senin, 21 Maret 2016

Judul 1. Perbandingan Akuntansi (Eropa, Amerika, Asia)

PERBANDINGAN AKUNTANSI EROPA, AMERIKA, & ASIA


A.      Analisa Komparatif Akuntansi di Amerika, Eropa, dan Asia

Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain :
a. Laju Inflasi, Bagi negara-negara yang tidak pernah atau tidak sadar akan inflasi dan standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup standar akuntansi inflasi.
b. Sistem Politik, Untuk negara-negara yang menganut sistem demokrasi, laporan keuangan yang dibuat perusahaan di negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap.
c. Pertumbuhan Ekonomi, Semakin pesat pertumbuhan ekonomi suatu negara, semakin berkembang juga kegiatan bisnis negara tersebut. Dengan demikian juga semakin besar permintaan informasi akuntansi perusahaan dari pemakai informasi.
d. Profesi Akuntan, Semakin maju tingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat dan kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong pengembangan dan perbaikan akuntansi, baik standar maupun praktik akuntansi.
e. Peraturan Perpajakan, Undang-undang pajak di suatu negara mempunyai andil cukup besar terhadap perkembangan standar dan praktik akuntansi.
f. Pendidikan, Semakin maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi. Semakin banyak akuntan ahli semakin canggih informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada pemakai informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi, semakin banyak pula aktivitas riset di bidang akuntansi yang akan menambah kualitas standar dan praktik akuntansi.
g. Pasar  Uang dan Modal, Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara maka semakin maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan sebagai perusahaan go public di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar uang, persyaratan tersebut adalah salah satu penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan harus dievaluasi dan diaudit oleh akuntan publik.

Adanya perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi, cukup signifikan untuk membuat pekerjaan dari analisis keuangan yang sangat sulit dalam periode pembuatan perbandingan internasional. Jika sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa negara besar seperti Uni Eropa, AS, dan Asia kita  bisa melihat variasi dari prinsip akuntansi yang digunakan serta bisa berpengaruh berbeda  terhadap masing-masing negara dari segi pendapatan dan aset.

Sistem Akuntansi di Eropa lebih condong kearah kebutuhan petugas pajak dan fokus sedikit menuju pencerminan laba suatu perusahaan. Tetapi dalam beberapa tahun ini, Negara di Eropa telah mengalami pergeseran dari negara sosialis menuju ke gaya ekonomi pasar barat.

Sistem akuntansi di Amerika memiliki kesamaan dengan Inggris, hal ini dapat terjadi karena adanya dampak dari hubungan investasi dan historical diantara kedua negara tersebut. Sistem hukum dan bahasa dari Amerika juga sama yaitu berasal dari Inggris. Walaupun demikian, Amerika Serikat lebih banyak mengadaptasikan/menyesuaikan dibandingkan dengan hanya menerima tradisi akuntansi dari Inggris. Di Amerika Serikat, akuntansi lebih fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor. Perlindungan dan keamanan investor diatur dan diwajibkan pada tingkat pemerintah federal di bawah Securites Act of 1933 dan Securities Act of 1934. The Securites and Exchange Commision (SEC) didirikan memiliki tujuan untuk mewajibkan hukum, dan rumus sekuritas sama halnya dengan mewajibkan standar akuntansi.

Sistem akuntansi di Asia mengalami kemunduran kepercayaan diri didalam pasar keuangan, yang berdampak pada krisis finansial. Salah satu jalan keluar dari hal ini adalah meningkatkan transparansi dan kualitas akuntansi dengan cara mengadopsi kualitas dan transparansi akuntansi, serta dengan cara mengadopsi kualitas yang lebih tinggi dari standar akuntansi.

B.    Standar dan Praktek Akuntansi (Eropa, Amerika, dan Asia)

Dalam perkembangannya, terdapat banyak dan berbedanya standar akuntansi yang berlaku sehingga menimbulkan masalah dalam keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami karena dalam proses penyusunan standar akuntansi di suatu negara tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara (Wolk et al., 2001: 4) mengatakan “economic conditions have an impact upon both political factors and accounting theory”. Hal ini yang menyebabkan standar dan praktik akuntansi di tiap-tiap negara terdapat perbedaan.

v        Standar Akuntansi

Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya berbagai perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Namun, setiap negara memiliki lembaga pengatur standar pelaporan keuangannya sendiri.

Uni Eropa memiliki International Accounting Standard (IAS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB), Amerika Serikat memiliki Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dirilis oleh Financial Accounting Standard Board (FASB), dan seterusnya. Setiap negara menggunakan standar pelaporan yang sangat mungkin divergen antara satu dengan yang lain. Tidak ada jaminan bahwa laporan-laporan keuangan yang disajikan di antara negara-negara yang berbeda tersebut dapat dibaca dengan bahasa yang sama. Perbedaan standar ini pada ujungnya juga akan menghambat para pelaku bisnis internasional dalam mengambil keputusan bisnisnya. Sejauh ini yang menjadi leading dalam standar acuan adalah International Financial Reporting.

Standar akuntansi yang berkualitas sangat penting untuk pengembangan kualitas struktur pelaporan keuangan global. Standar akuntansi yang berkualitas terdiri dari prinsip-prinsip komprehensif yang netral, konsisten, sebanding, relevan dan dapat diandalkan serta berguna bagi investor, kreditor dan pihak lain untuk membuat keputusan alokasi modal (SEC, 2000, dalam Roberts, et al. 2005). Standar tersebut harus mencangkup :
a.  Konsisten dengan kerangka konseptual yang mendasarinya.
b. Jelas dan komprehensif, sehingga standar tersebut dapat dimengerti oleh pembuat laporan    keuangan, auditor yang memeriksa laporan keuangan berdasarkan standar tersebut, oleh pihak-pihak yang berwenang mengharuskan pemakaian standar tersebut serta para pengguna informasi yang dihasilkan berdasarkan standar tersebut.
c. Menghindari atau meminimumkan adanya prosedur akuntansi alternatif, baik implisit maupun eksplisit dengan mengingat faktor comparability dan consistency.

v        Praktek Akuntansi

Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kancah internasional dan sangat kuat hampir di segala aspek kehidupan. Kita sering mengalami kesulitan saat membedakan mana yang internasional dan mana yang Amerika. Faktanya, dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat disusun oleh  Financial Accounting Standards Board (FASB) dan telah diikuti oleh beberapa negara, baik secara langsung maupun telah dimodifikasi. Sementara itu, Internasional Accounting Standards  (IASs), yang dikeluarkan oleh  International Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut. Namun sejauh ini yang menjadi leading dalam standar acuan adalah  International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh  International Accounting Standard Board (IASB).

Pada bulan Juni 2000, European Union mengadopsi IAS/IFRS dan mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Eropa untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan IAS/IFRS. Pengadopsian IFRS kemudian diikuti oleh negara lain di berbagai belahan dunia.

Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi yang telah mencanangkan program konvergensi IFRS. IAI meresmikan (grand launching) program konvergensi IFRS ke PSAK pada tanggal 23 Desember 2008 dan akan diberlakukan secara penuh pada tanggal 1 Januari 2012. Hoesada (2008, dalam Nunik, 2010) menyatakan bahwa, konvergensi IFRS terhadap PSAK akan menyebabkan PSAK yang tadinya ruled-based sekarang menjadi principle-based.



REFERENSI :

Arja Sadjiarto, 1999. “Akuntansi International : Harmonisasi Versus Standarisasi”, Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 1, No.2 : 144 – 161. Universitas Kristen Petra. (Diakses pada, 21 Maret 2016. 15:28 WIB).

Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi InternasionalBuku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Dr. Agus Purwanto, SE., Msi., Akt dan Murni Ana Sulfia Situmarong, 2009. “Transisi Menuju IFRS dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan : Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI”. Universitas Diponegoro. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 15:26 WIB).

Heri Sukendar, W, 2009. “Konvergensi  Standar  Laporan  Keuangan Ke Standar  Pelaporan Keuangan  International, Apa dan Bagaimana”, Journal The Winners, Vol. 10 No.1 : 10-21. Universitas Bina Nusantara. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 15:20 WIB).

Intan Immanuela. “Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional”. Universitas Widya Mandala Madiun. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 06:26 WIB).

Zebua. 2008. Akuntansi Internasional. Jakarta : Mitra Wacana Media.



Penulisan ini adalah salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi Internasional.
Ditulis Oleh : A. Putrisari
Dosen : Jessica Barus


Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar