PERBANDINGAN AKUNTANSI EROPA,
AMERIKA, & ASIA
A.
Analisa
Komparatif Akuntansi di Amerika, Eropa, dan Asia
Beberapa
aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain :
a. Laju Inflasi, Bagi negara-negara yang tidak
pernah atau tidak sadar akan inflasi dan standar akuntansinya tidak mencakup
masalah-masalah inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang berpengalaman
mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup standar akuntansi
inflasi.
b. Sistem Politik, Untuk negara-negara
yang menganut sistem demokrasi, laporan keuangan yang dibuat perusahaan di
negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap.
c. Pertumbuhan Ekonomi, Semakin pesat pertumbuhan
ekonomi suatu negara, semakin berkembang juga kegiatan bisnis negara tersebut.
Dengan demikian juga semakin besar permintaan informasi akuntansi
perusahaan dari pemakai informasi.
d. Profesi Akuntan, Semakin maju tingkat pendidikan dan
ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat dan kemungkinan besar
profesi tersebut dapat mendorong pengembangan dan perbaikan akuntansi, baik
standar maupun praktik akuntansi.
e. Peraturan Perpajakan, Undang-undang
pajak di suatu negara mempunyai andil cukup besar terhadap perkembangan standar
dan praktik akuntansi.
f. Pendidikan, Semakin
maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang
akuntansi. Semakin banyak akuntan ahli semakin
canggih informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada
pemakai informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi,
semakin banyak pula aktivitas riset di bidang akuntansi yang akan menambah
kualitas standar dan praktik akuntansi.
g. Pasar Uang dan Modal,
Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara maka semakin
maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang
akan mendaftarkan sebagai perusahaan go
public di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di
pasar uang, persyaratan tersebut adalah salah satu penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan harus dievaluasi dan diaudit
oleh akuntan publik.
Adanya
perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi, cukup
signifikan untuk membuat pekerjaan dari analisis keuangan yang sangat sulit
dalam periode pembuatan perbandingan internasional. Jika sekarang kita fokus
pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa negara besar seperti
Uni Eropa, AS, dan Asia kita bisa melihat variasi dari prinsip akuntansi
yang digunakan serta bisa berpengaruh berbeda terhadap masing-masing
negara dari segi pendapatan dan aset.
Sistem Akuntansi di Eropa
lebih condong kearah kebutuhan petugas pajak dan fokus sedikit menuju
pencerminan laba suatu perusahaan. Tetapi dalam beberapa tahun ini, Negara di
Eropa telah mengalami pergeseran dari negara sosialis menuju ke gaya ekonomi
pasar barat.
Sistem
akuntansi di Amerika memiliki
kesamaan dengan Inggris, hal ini dapat terjadi karena adanya dampak dari
hubungan investasi dan historical diantara kedua negara tersebut. Sistem hukum
dan bahasa dari Amerika juga sama yaitu berasal dari Inggris. Walaupun
demikian, Amerika Serikat lebih banyak mengadaptasikan/menyesuaikan dibandingkan
dengan hanya menerima tradisi akuntansi dari Inggris. Di Amerika Serikat,
akuntansi lebih fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor.
Perlindungan dan keamanan investor diatur dan diwajibkan pada tingkat
pemerintah federal di bawah Securites Act of 1933 dan Securities Act of 1934. The Securites and Exchange Commision
(SEC) didirikan memiliki tujuan untuk mewajibkan hukum, dan rumus sekuritas
sama halnya dengan mewajibkan standar akuntansi.
Sistem
akuntansi di Asia mengalami kemunduran kepercayaan
diri didalam pasar keuangan, yang berdampak pada krisis finansial. Salah satu
jalan keluar dari hal ini adalah meningkatkan transparansi dan kualitas akuntansi
dengan cara mengadopsi kualitas dan transparansi akuntansi, serta dengan cara
mengadopsi kualitas yang lebih tinggi dari standar akuntansi.
B. Standar
dan Praktek Akuntansi (Eropa, Amerika, dan Asia)
Dalam perkembangannya, terdapat banyak dan
berbedanya standar akuntansi yang berlaku sehingga menimbulkan masalah dalam keterbandingan
laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami karena dalam proses
penyusunan standar akuntansi di suatu negara tidak terlepas dari pengaruh
faktor-faktor lokal suatu negara (Wolk et al., 2001: 4) mengatakan “economic
conditions have an impact upon both political factors and accounting
theory”. Hal ini yang menyebabkan standar dan praktik akuntansi di
tiap-tiap negara terdapat perbedaan.
v Standar Akuntansi
Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara
tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara
berbeda dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari
kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya berbagai perusahaan
multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi
yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Namun, setiap negara memiliki
lembaga pengatur standar pelaporan keuangannya sendiri.
Uni Eropa memiliki International Accounting
Standard (IAS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard
Board (IASB), Amerika Serikat memiliki Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP) yang dirilis oleh Financial Accounting Standard
Board (FASB), dan seterusnya. Setiap negara menggunakan standar pelaporan
yang sangat mungkin divergen antara satu dengan yang lain. Tidak ada
jaminan bahwa laporan-laporan keuangan yang disajikan di antara negara-negara
yang berbeda tersebut dapat dibaca dengan bahasa yang sama. Perbedaan standar
ini pada ujungnya juga akan menghambat para pelaku bisnis internasional dalam
mengambil keputusan bisnisnya. Sejauh ini yang menjadi leading dalam standar
acuan adalah International Financial Reporting.
Standar akuntansi yang berkualitas sangat penting
untuk pengembangan kualitas struktur pelaporan keuangan global. Standar
akuntansi yang berkualitas terdiri dari prinsip-prinsip komprehensif yang
netral, konsisten, sebanding, relevan dan dapat diandalkan serta berguna bagi
investor, kreditor dan pihak lain untuk membuat keputusan alokasi modal (SEC,
2000, dalam Roberts, et al. 2005). Standar tersebut harus mencangkup :
a.
Konsisten dengan kerangka konseptual
yang mendasarinya.
b.
Jelas dan komprehensif, sehingga standar tersebut dapat dimengerti oleh pembuat
laporan keuangan, auditor yang
memeriksa laporan keuangan berdasarkan standar tersebut, oleh pihak-pihak yang
berwenang mengharuskan pemakaian standar tersebut serta para pengguna informasi
yang dihasilkan berdasarkan standar tersebut.
c.
Menghindari atau meminimumkan adanya prosedur akuntansi alternatif, baik
implisit maupun eksplisit dengan mengingat faktor comparability dan consistency.
v Praktek Akuntansi
Tidak
dapat dipungkiri bahwa Amerika
Serikat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kancah internasional dan
sangat kuat hampir di segala aspek kehidupan. Kita sering mengalami kesulitan
saat membedakan mana yang internasional dan mana yang Amerika. Faktanya, dalam dunia
akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat disusun
oleh Financial Accounting Standards
Board (FASB) dan telah diikuti oleh beberapa negara, baik secara
langsung maupun telah dimodifikasi. Sementara itu, Internasional Accounting Standards (IASs), yang
dikeluarkan oleh International
Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua
negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Namun sejauh ini yang menjadi leading dalam
standar acuan adalah International
Financial Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB).
Pada
bulan Juni 2000, European Union mengadopsi IAS/IFRS dan mewajibkan semua
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Eropa untuk menyusun laporan keuangan
berdasarkan IAS/IFRS. Pengadopsian IFRS kemudian diikuti oleh negara lain di
berbagai belahan dunia.
Di
Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi yang telah
mencanangkan program konvergensi IFRS. IAI meresmikan (grand launching) program konvergensi IFRS ke PSAK pada tanggal 23
Desember 2008 dan akan diberlakukan secara penuh pada tanggal 1 Januari 2012.
Hoesada (2008, dalam Nunik, 2010) menyatakan bahwa, konvergensi IFRS terhadap
PSAK akan menyebabkan PSAK yang tadinya ruled-based
sekarang menjadi principle-based.
REFERENSI :
Arja Sadjiarto, 1999. “Akuntansi International : Harmonisasi Versus
Standarisasi”, Jurnal Akuntansi
& Keuangan, Vol. 1, No.2 : 144 – 161. Universitas Kristen Petra. (Diakses pada, 21 Maret 2016. 15:28 WIB).
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional – Buku
1. Jakarta: Salemba Empat.
Dr. Agus Purwanto, SE., Msi., Akt dan Murni
Ana Sulfia Situmarong, 2009. “Transisi Menuju IFRS dan Dampaknya Terhadap
Laporan Keuangan : Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI”. Universitas
Diponegoro. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 15:26 WIB).
Heri Sukendar,
W, 2009. “Konvergensi Standar Laporan
Keuangan Ke Standar Pelaporan
Keuangan International, Apa dan
Bagaimana”, Journal The Winners, Vol.
10 No.1 : 10-21. Universitas Bina Nusantara. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 15:20 WIB).
Intan
Immanuela. “Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional”.
Universitas Widya Mandala Madiun. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 06:26 WIB).
Zebua.
2008. Akuntansi Internasional.
Jakarta : Mitra Wacana Media.
Penulisan ini adalah salah satu tugas untuk memenuhi
mata kuliah Akuntansi Internasional.
Ditulis Oleh : A. Putrisari
Dosen : Jessica Barus
Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar