Kamis, 27 Desember 2012

Pengantar Bisnis Tulisan 4


PENGANTAR BISNIS


Kelas                   : 1EB20


NAMA                                                      NPM
Arafah Marzuqoh                                     28212115
Ayu PutriSari                                           21212291
Fachmi Putri R                                        22212592
Badar  Adi wijaya                                    21212331
Bryan artha                                             28212359


Tulisan 4
Judul   : Perkembangan Kain Sasaringan Kayuh Baimbai Industri Kecil Berbasis Budaya Banjar



PENDAHULUAN


Indonesia memang sudah lama dikenal sebagai salah satu Negara penghasil kain batik terkemuka di dunia. Kain batik sendiri terdiri dari berbagai jenis dan nama sesuai dengan daerahnya masing- masing. Jika di jawa tengah terkenal dengan batik pekalongan, di Kalimantan terdapat kain sasirangan. Perkembangan industri kain sasirangan ini tidak terlepas dari kiprah para pengrajin tanah air yang selama ini menggeluti usaha tersebut. Mereka dengan setia tetap berpengang teguh untuk mendirikan bisnis kain sasirangan yang memberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia, khususnya daerah Kalimantan suku Banjar. Kita patut bangga sebagai warga Negara Indonesia yang memiliki aset budaya yang sangat mempesona dan menarik berbeda dari negara lainnya.

Dunia bisnis mengalami persaingan yang semakin ketat termasuk di dalamnya adalah bisnis kain sasaringan. Kain sasaringan mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Hal ini dikarenakan kain sasirangan kurang di kenal oleh masyarakat Indonesia, proses pengerjaan yang memakan waktu dan harga yang relatif mahal menjadi kendala pemasaran kain sasirangan ini.

Pada awalnya kain sasirangan ini digunakan oleh kaum bangsawan atau kerajaan dan digunakan pada saat upacara adat tertentu. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kain tersebut kini beralih fungsi menjadi pakaian tradisional suku banjar, sebagai ikat kepala (laung) atau sabuk bagi kaum pria, serta dikenakan sebagai kerudung, selendang, dan udat (kemben) bagi kaum perempuan kaum banjar.

Kain sasirangan merupakan salah satu bidang bisnis yang dikembangkan dalam sektor kerajinan. Sebagai bidang usaha yang termasuk dalam sektor kerajinan, kain sasirangan memberikan peluang untuk berbisnis  yang dapat menyerap tenaga kerja dan mendukung upaya pelestarian budaya serta meningkatkan pendapatan daerah, serta berfungsi sebagai daya tarik wisata dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang tergolong berpenghasilan menengah ke atas.




ISI

Masyarakat Banjar khususnya, mulai menyadari adanya potensi yang besar dari bisnis yang bisa dikembangkan dari kain sasirangan. Mereka tidak hanya mengembangkan berbagai jenis produk yang bisa dihasilkan, namun juga mengembangkan berbagai jenis motif dan corak yang beraneka ragam. Tetapi ada pula yang masih mempertahankan motif  asli khas Banjar, dan ada pula yang mengembangkan motif kontemporer agar lebih menarik dengan paduan berbagai warna.

Usaha kain sasirangan ini, tidak tumbuh begitu saja, prosesnya amatlah panjang dan sulit. Pengembangan kain sasirangan di Banjar adalah hasil kerja keras dari para seniman, para pengusaha dan masyarakat Banjar yang turut serta mengembangkan usaha ini, mereka bekerja tanpa kenal lelah. Pemasaran usaha kain sasirangan ini, dengan cara memasarkannya ke berbagai daerah di Indonesia, mengikuti berbagai pameran di Jakarta dan kota – kota lain di Sumatra dan Jawa.

Menurut hikayat, antara abad XII-XIV, Patih Lambung Mangkurat dari Kerajaan Dipa, bertapa 40 hari 40 malam di atas rakit mengikuti arus sungai. Di akhir tapanya, rakit Patih Lambung Mangkurat tiba di daerah Rantau Kota Bagantung. Dilihatnya seongok buih dan dari dalam buih terdengar suara seorang wanita. Wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang kelak menjadi Raja di Banua ini. Tetapi Putri Junjung Buih baru muncul ke permukaan kalau syarat – syarat  di mintanya dipenuhi, yaitu sebuah istana Batung dan kain yang ditenun dan dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif wadi atau padiwaringin, yang diselesaikan dalam sehari. Inilah kain calapan atau sasirangan yang pertama kali dibuat.

Puluhan pengrajin kain sasirangan khas Banjarmasin yang dikreasikan menjadi aneka macam souvenir dan busana sasirangan. Hal ini membuat Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Banjarmasin membentuk kampung yang menjadi peluang menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Meningkatnya jumlah permintaan pasar akan kain sasirangan ternyata juga mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah di daerah Kalimantan Selatan.

Sekarang peluang kain sasirangan masih sangat terbuka lebar, baik untuk permintaan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dalam negeri, saat ini sasirangan telah dipasarkan ke berbagai daerah dan dimanfaatkan untuk pembuatan kaos dan kemeja. Sedangkan untuk luar negeri, pemasaran produk sasirangan telah berhasil menembus pasar ekspor di antaranya Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, serta lainnya. Bahkan saat ini kain sasirangan dapat dikenakan dalam berbagai produk mulai dari sarung, sandal, blus, selendang, kemeja, kerudung, kipas, hiasan dinding tas, dompet, ikat pinggang, serta berbagai macam produk kerajinan lainnya.

Kain sasirangan mempunyai sedikitnya 50 motif pakem, namun baru sekitar 16 motif yang diakui oleh pemerintah melalui Dirjen HAKI RI. Berikut ini adalah 16 motif kain sasirangan yang diakui Pemerintah :
1.      Iris Pundak                                                                   9.   Kambang Raja
2.      Bayam Raja                                                                 10. Kulit Kurikit
3.      Ombak Sinapur Karang                                               11. Bintang Bahambur
4.      Sari Gading                                                                  12. Kulit Kayu
5.      Naga Balimbur                                                             13. Jajumputan
6.      Turun Dayang                                                              14. Kambang Tampuk Manggis
7.      Daun Jaruju                                                                 15. Kangkung Kaombangan
8.      Sisik Tanggiling                                                            16. Kambang Tanjung

Dengan mengajukan motif pakem ke pemerintah, merupakan suatu upaya untuk melindungi budaya Banjar. Penulis berharap Kain sasirangan khas Banjar bisa diteruskan ke generasi berikutnya, agar mereka dapat mengembangan produk sasirangan ini dengan teknologi apapun namun tidak meninggalkan pakemnya.

  
PENUTUP

       Kain Sasirangan merupakan kain khas Banjar yang memiliki corak dan motif yang indah, saat ini kain sasirangan memiliki motif  dan warna yang beragam. Potensi kain Banjar dimanfaatkan untuk dijadikan objek wisata, dan dikreasikan menjadi aneka macam souvenir, dan busana sasirangan. Saat ini, kain sasirangan dapat dikenakan dalam berbagai produk mulai dari sarung, sandal, blus, selendang, kemeja, kerudung, kipas, hiasan dinding tas, dompet, ikat pinggang, serta berbagai macam produk kerajinan lainnya.


 DAFTAR PUSTAKA
Koran MI(Media Indonesia) hari Senin 3 Desember 2012, hal 11

Pengantar Bisnis Tulisan 1


PENGANTAR BISNIS


Kelas                : 1EB20


NAMA                                             NPM
Arrafah Marzuqoh                           28212115

Ayu PutriSari                                  21212291

Fachmi Putri R                               22212592

Badar  Adi wijaya                            21212331

Bryan artha                                    28212359



 Tulisan 1
Judul : Restoran waralaba A&W ITC Cempaka Mas


BAB 1
PENDAHULUAN

Di era globalisasi sekarang ini, bisnis restoran tergolong usaha yang sangat menarik dan menjanjikan, alasannya setiap hari semua manusia pasti memerlukan makanan dan minuman untuk kelangsungan hidupnya. Karena itulah prospek bisnis restoran akan selalu cerah.

Agar sebuah restoran maju dan berkembang maka restoran tersebut harus mampu membidik pelanggannya di segmen tertentu atau segmen khusus. Harian Bisnis Indonesia mencatat, omzet bisnis restoran dengan segmen khusus tetap tumbuh 10-30% per bulan meski masyarakat belakangan ini berhati-hati membelanjakan rupiahnya sebagai dampak dari krisis global.

            Bahkan, beberapa pebisnis restoran berani menyebutkan bahwa laba bisnis ini sangat besar, bisa mencapai 150% atau lebih. Tentunya laba sebesar itu hanya berlaku bagi restoran-restoran yang sudah berhasil menjaring konsumen untuk menjadi pelanggan restoran tersebut dalam jumlah yang besar .

            Hal itulah yang membuat usaha di bidang makanan dan minuman ini menjadi salah satu bisnis terfavorit dibanding sektor usaha lainnya, sehingga bisnis ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin mencoba peruntungannya di bisnis tersebut.

Ada yang membuka restoran dengan menggunakan merk atau nama dagang sendiri ada pula yang membeli merk restoran yang sudah terkenal dengan sistem waralaba (franchaise).

BAB 2
ISI

2.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran A&W
Salah satu restoran waralaba yang cukup berhasil di Indonesia adalah Restoran A&W, yang berasal dari California, Amerika Serikat. Restoran ini awalnya hanya sebuah kios rootbeer sederhana. Kios A&W rootbeer ini pertama kali diperkenalkan oleh Roy Allen, seorang pengusaha di Lodi, California pada bulan Juni 1919. 

Gambar 1.1. Kios A&W Yang Pertama

Allen menggunakan formula yang sangat unik dan beraroma khas untuk rootbeer buatannya. Rootbeer A&W merupakan paduan dari sari tetumbuhan, rempah-rempah dan beberapa campuran yang hingga kini masih dirahasiakannya. Allen mendapatkan formula unik itu dari seorang ahli farmasi di Arizona.

Sejak kesuksesan kios rootbeer pertamanya di Lodi, Roy Allen kemudian membuka kios rootbeer lainnya, salah satunya di dekat Sacramento. Kios ini merupakan kios penjualan minuman yang menerapkan konsep 'drive-in' pertama di dunia.

Gambar 1.2. Restoran A&W Dengan Konsep ‘Drive-In”

Sejalan dengan perkembangan usahanya, pada tahun 1922 Allen mengajak Frank Wright, karyawannya di Lodi, California untuk menjadi rekan usahanya. Merk restoran A&W sendiri merupakan inisial dari dua nama mereka, yakni "Allen & Wright", dan nama minumannya menjadi A&W Rootbeer. Penerapan logo A&W dilakukan sekitar tahun itu juga, dengan memasang logo A&W pada gelas mug-nya. 

Gambar 1.3. Logo A&W pada mug-nya

Dalam perkembangannya, restoran A&W mengalami beberapa kali perubahan, baik perubahan kepemilikan perusahaan maupun logo yang dipergunakan. Logo pertama A&W semula berupa lingkaran donat, inisial A&W dan tulisan "ice cold rootbeer" didalamnya dengan anak panah yang tertancap tepat ditengah. Versi logo ini ada beberapa, yakni hitam putih, hitam merah (1948, seringkali disebut Red & Black Bulls Eye) dan coklat oranye (1961, Brown & Orange Bulls Eye).

Logo A&W mengalami perubahan yang cukup signifikan pada tahun 1968, yakni dengan mengubah bentuk donat menjadi oval dengan tetap menggunakan inisial A&W ditengahnya. Simbol anak panah dilepas, sehingga kesan A&W lebih simpel dan mudah diingat. Versi lain dari logo ini muncul antara lain versi logo untuk ulang tahun A&W yang ke-75.

Namun demikian bentuk dasar logo ini tetap dipergunakan hingga sekarang dan hanya mengalami sedikit perubahan pada tahun 1995, yakni dengan mengubah jenis huruf A&W, menjadi jenis huruf italic atau huruf miring. Konsep penjualan yang dilakukan A&W juga mengalami perubahan, dari yang semula merupakan kios drive-in untuk rootbeer, menjadi restoran cepat saji.

Gambar 1.4. Logo Restoran A&W

            Sementara untuk standar menu utama restoran A&W mulai dikenalkan pada tahun 1978. Sejak itu perusahaan mengenalkan konsep baru restoran A&W. Restoran ini mempunyai banyak menu makanan siap saji (fast food) seperti hamburger, kentang goreng, ayam goreng dan hot dog serta rootbeer A&W tentunya.

Gambar 1.5. Menu fast food A&W

Pada tahun 2000 Yorkshire Global Restaurants, Inc. menjadi induk perusahaan untuk restoran A&W. Namun, tahun 2002 Yorkshire Global Restaurants, Inc. Diakuisisi oleh Tricon Global Restaurants. Sebagai refleksi dari akuisisi tersebut, kemudian perusahaan berganti nama menjadi Yum! Brands Inc., (perusahaan restoran yang memiliki system unit terbesar di dunia).

Nama Yum! terpilih karena melambangkan harapan perusahaan untuk memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah para konsumennya di seluruh dunia. Dengan lima merek dagang yang beroperasi di bawah naungan satu perusahaan yang sama, Yum! akan menjadi yang terbaik dalam memberikan berbagai pilihan kepada konsumen, dan secara pasti akan memimpin dalam usaha multi-branding.

Selain memiliki Restoran A&W, Yum! Brands Inc. adalah pemilik waralaba merek dagang lainnya seperti Pizza Hut, Taco Bell, KFC dan Long John Silvers.

Kini genap 90 tahun usianya, A&W menjadi salah satu restoran cepat saji terbesar di dunia dengan minuman rootbeer khasnya dan anak cabang restoran tersebar di seluruh dunia, antara lain Australia, Iran, Bangladesh, Kanada, Cina, Mesir, Jerman, Jepang, Kuwait, Indonesia, Malaysia, Filipina, Qatar, Thailand, Singapura, Inggris dan Uni Emirat Arab.

Di Indonesia sendiri, restoran A&W berdiri sejak tahun 1985.  Restoran A&W kini memiliki gerai yang berjumlah sekitar 200-an outlet dan tersebar di seluruh Tanah Air. Menu yang disajikan oleh restoran ini 100 persen halal dan hanya restoran A&W Indonesia yang menjual nasi dan perkedel.

2.2 Pelayanan Restoran A&W ITC Cempaka Mas
           
Bisnis restoran di Indonesia kini semakin menjamur. Berkembangnya bisnis ini, khususnya restoran-restoran waralaba ini membuat tingkat persaingan antar mereka menjadi semakin ketat. Persaingan ini disebabkan oleh adanya kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk kebutuhan akan makan dan minum.

Persaingan di bisnis restoran yang semakin ketat, mau tidak mau memaksa manajemen restoran untuk merancang strategi baru sehingga restoran bisa meraup sebanyak mungkin pelanggan setia. Saat ini restoran-restoran waralaba saling berlomba-lomba untuk memberikan produk dan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggannya. Berbagai menu baik makanan maupun minuman disediakan untuk memanjakan perut para pelanggannya. 

Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengetahui seberapa besar upaya yang dilakukan manajemen restoran waralaba tersebut, dalam hal ini khususnya restoran A&W cabang ITC Cempaka Mas, Jakarta.

            Hasil observasi penulis terhadap restoran A&W cabang ITC Cempaka Mas memperlihatkan bahwa semua karyawan dan karyawati yang bekerja di restoran A&W ini berusaha keras memberikan pelayanan yang terbaik dengan menyediakan produk makanan dan minuman yang bercita rasa istimewa kepada pelanggannya.

            Meski restoran baru buka pukul 08.00 wib, namun sejak pukul 07.00 pagi mereka sudah datang untuk memulai pekerjaannya. Jam kerja karyawan dibagi dalam dua giliran (shift), yakni shift pagi dan shift siang dalam satu pekan. Shift pagi mulai pukul 07.00 wib sampai 16.00 wib dan shift siang pukul 14.00 wib hingga pukul 22.00 wib.

Pelayanan yang ramah dan hangat dirasakan langsung oleh penulis ketika mengunjungi restoran A&W tersebut. Dengan senyum ramah seorang karyawan restoran A&W yang bertugas sebagai kasir menyapa penulis seraya menanyakan jenis makanan dan minuman yang akan dibeli oleh penulis. Karyawan tersebut juga menawarkan sejumlah paket menu yang ada di restoran ini kepada penulis.

Gambar 2.1. Karyawan A&W Siap Melayani Pelanggan

Produk makanan dan minuman yang disajikan juga disesuaikan dengan selera maupun kebutuhan pelanggan. Setiap periode tertentu manajemen restoran melakukan riset pasar tentang makanan dan minuman apa saja yang paling disukai, berapa kali membeli makanan tersebut, dimana jika hendak beli makanan itu dan informasi lain yang berkaitan dengan selera konsumen.

Gambar 2.2. Karyawan A&W Sedang Melayani Pelanggan

Sebagai restoran cepat saji, restoran A&W memiliki kekhasan berupa menu minuman rootbeer yang tidak ditemukan di restoran fast food lain. Disamping itu, cita rasa masakan yang istimewa ini adalah hasil racikan resep orisinal negara asal restoran tersebut, yakni Amerika Serikat (AS).

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan restoran A&W sangat beragam namun tetap terjangkau oleh pelanggannya. Untuk menarik pelanggan yang lebih banyak, perusahaan juga menawarkan sejumlah paket makanan dan minuman dengan harga yang menarik dan juga paket gratis.

Paket gratis 1 dengan membeli dua ayam plus minuman yang harganya Rp. 26.818 ditambah pajak 10%, maka pengunjung mendapatkan gratis 1 porsi nasi. Sedangkan Paket gratis 2, yakni 1 porsi nasi bisa didapat gratis untuk pembelian paket yang berisi 1 porsi sup ditambah 1 ayam seharga Rp. 14.636 ditambah pajak 10%. Selanjutnya, gratis 1 porsi nasi jika membeli paket 3, yang isinya chicken chunk ditambah minuman yang harganya hanya Rp. 17.454 ditambah pajak 10%.

Berbeda dengan ketiga paket gratis lainnya, jika membeli paket gratis 4 yang berisi burger dan minuman seharga Rp 23.818 ditambah pajak 10%, pengunjung mendapatkan gratis satu buah ice cream cone special.

Gambar 2.3. Berbagai Paket Gratis di A&W ITC Cempaka Mas

Selain paket gratis, restoran A&W juga menawarkan paket menu lainnya seperti paket kentang yang terdiri dari dua ayam, 1 porsi kentang dan 1 minuman.


Gambar 2.4. Paket Kentang di A&W ITC Cempaka Mas

Salah satu menu yang menjadi favorit pelanggan di restoran A&W cabang ITC Cempaka Mas adalah paket seru yang terdiri dari nasi + ayam dengan harga per paket Rp. 16.000,-. Disamping itu, restoran A&W juga menawarkan berbagai burger dengan cita rasa istimewa.

Gambar 2.5. Burger di A&W ITC Cempaka Mas

        Untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggannya saat bersantap di restoran ini, desain dan interior ruangan restoran A&W ditata sedemikian rupa sehingga pelanggan merasa betah dan nyaman. Desain dan interior ruangan dirancang dengan mengambil gaya minimalis modern. Hal itu terlihat dari pemanfaatan ruangan, peletakan sejumlah kursi dan meja yang akan digunakan pelanggan untuk bersantap serta lukisan yang dipajang di dinding. Pasalnya, manajemen restoran memang sangat mengutamakan kenyamanan kepada pelanggannya.


Gambar 2.2. Desain dan interior ruangan di restoran A&W
Di ITC Cempaka Mas, Jakarta

Selain nyaman, ruangan di dalam restoran yang berada di lantai 5 ITC Cempaka Mas ini juga senantiasa dijaga kebersihan dan keamanannya. Karena itu lah restoran di tempat ini selalu ramai dikunjungi pelanggannya, terutama pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.

Pelanggan restoran ini kebanyakan adalah orang-orang muda yang kebanyakan berusia antara 15 hingga 35 tahun dengan status sosial ekonomi : kelas menengah ke atas.

Gambar 2.3. Dua Orang Pelanggan A&W Membayar Makanan di Kasir

       

BAB 3

PENUTUP


Dari hasil observasi yang dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa prospek bisnis restoran, khususnya restoran waralaba A&W akan selalu cerah karena setiap hari semua manusia pasti memerlukan makanan dan minuman untuk kelangsungan hidupnya.


Pelayanan yang diberikan petugas di restoran A&W ITC Cempaka Mas, Jakarta, cukup baik dan ramah. Makanan yang disajikan bercita rasa istimewa (enak) dengan harga jual yang terjangkau. Ruangan di dalam restoran A&W juga nyaman.

            Agar menarik lebih banyak pelanggan, restoran A&W sebaiknya lebih banyak lagi membuat paket gratis. Menu makanan yang disajikan juga sebaiknya ditambah jenisnya agar lebih bervariasi.
Manajemen A&W kiranya perlu melakukan riset dan pengembangan produk secara terus-menerus, agar makanan dan minuman di restoran ini tetap disukai pelanggannya.

            Mengantisipasi era internet yang serba online, ada baiknya manajemen A&W menyediakan fasilitis hotspot gratis di dalam restoran A&W, agar pelanggan dapat mengakses internet dengan mudah dan cepat.

           
3.3 Daftar Pustaka
Observasi langsung dilapangan A&W Cempaka mas
http://web.bisnis.com, 30/03/2009.











Selasa, 25 Desember 2012

Pengantar Bisnis Tulisan 3


PENGANTAR BISNIS


Kelas                : 1EB20

NAMA                                             NPM
Arrafah Marzuqoh                            28212115

Ayu PutriSari                                   21212291

Fachmi Putri R                                22212592

Badar  Adi wijaya                             21212331

Bryan artha                                     28212359
  


Tulisan 3
Judul   : Perkembangan Bisnis Karaoke Membuka Peluang Usaha


BAB I
PENDAHULUAN


     Perkembangan gaya hidup masyarakat yang semakin maju, membuat kebiasaan sehari-hari pun mengalami perubahan. Dimulai dari kebiasaan mencari rekreasi atau hiburan, bersosialisasi, dan sampai kebiasaan konsumsi pun ikut berubah, hal ini mengalami perubahan yang cukup dramatis ditengah - tengah kebutuhan manusia yang serba praktis dan cenderung konsumtif. Sebagai contoh, bila sebelumnya kita terbiasa makan bersama keluarga dirumah, maka sekarang kebiasaan itu mulai hilang atau tergantikan dengan lebih sering menyantap makanan diluar, seperti mall, cafe, dan restoran.

Selain itu kebiasaan menyanyi, yang bisa dimanfaatkan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat menciptakan peluang atau bisnis yang cukup besar, khususnya dalam menyediakan tempat hiburan karaoke keluarga yang nyaman, modern, tetapi harga yang ditawarkan terjangkau karena menggunakan sistem  franchise yang memberikan keuntungan yang menarik dengan investasi yang menjanjikan. Setelah sepekan bergelut dengan pekerjaan, sejenak melepas penat tidak ada salahnya dengan mengunjungi tempat hiburan seperti tempat karaoke keluarga. Salah satu penyebabnya adalah karena kesibukan, mobilitas masyarakat yang semakin maju yang mencerminkan gaya hidup mewah, serta pengaruh globalisasi yang semakin berkembang mengahantarkan kita ke arah gaya hidup dan kebudayaan masyarakat yang modern dan dinamis.

Di berbagai wilayah di Indonesia, Bisnis karaoke saat ini semakin marak dan  menjamur bahkan tak terbendung lagi ikut mewarnai hingar bingarnya susasana kehidupan kota sampai merambah ke kota- kota  kecil. Dari berbagai kalangan mulai dari karangan remaja sampai manula dan dari kalangan menengah sampai atas. Karena masyarakat Indonesia semakin menyukai aktivitas bernyanyi, terbukti dari acara TV acara lomba nyanyi seperti Idola Cilik, Indonesia Idol dan sebagainya merupakan acara yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Dan bisnis ini berfungsi untuk menarik keluarga yang ingin menghabiskan dan menikmati waktu luang bersama anggota keluarga.

Perkembangan industri karaoke keluarga berkembang begitu pesat, seperti: happy puppy, NAV karaoke, Venus dan sebagainya banyak terdapat lebih dari 30.000 usaha karaoke keluarga di Indonesia. Bisnis karaoke keluarga makin hari makin meningkat. Terbukti banyak usaha bisnis karoke yang bermunculan, mulai dari yang berkelas biasa, sekelas hotel  sampai sekelas bintang lima. Mereka berlomba membuat usaha mereka semakin berkembang dengan menyajikan service yang memuaskan, seperti: ruangan ber-AC, menyediakan berbagai macam ruangan mulai dari small room sampai big room, koleksi lagu terlengkap mancanegara maupun lokal, pelayanan pesan antar makan dan minum.

Perkembangan industri jasa hiburan ini ternyata memberikan warna tersendiri terhadap kehidupan sosial masyarakat di Indonesia, bahkan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya.


BAB 2
ISI
2.1 Konsumen
Konsumen bisnis usaha karaoke ini terutama adalah keluarga, baik kalangan muda, tua hingga anak – anak yang ingin merasakan hiburan selepas melakukan aktivitas sehari – hari.

2.2 Info bisnis
Kita harus menyediakan tempat yang strategis, nyaman dan yang menghibur. Ketiga harus kita kemas menjadi satu tempat bisnis karaoke kita. Selain itu sediakan juga lahan untuk  parkir  yang dapat menampung kendaraan pengunjung atau konsumen. Dan faktor lainnya, kita harus mepersiapkan sound system, peredam suara, dan pemutar DVD, VCD, TV dan mic. Jika kelengkapan alat sudah dipersiapkan, hal selanjutnya menata ruangan karaoke kita bisa membagi ruangan tersebut kedalam beberapa tipe dari mulai small room sampai big room sesuai selera. Kita juga dapat membuka usaha lainnya yaitu cafe atau restoran yang menyediakan makanan dan minuman ringan, hal tersebut dapat memberikan tambahan pemasukan serta menambah kenyamanan bagi pengunjung dalam berkaraoke. Siapkan juga harga sewa ruangan karaoke per jamnya, harga disini juga turut mempengaruhi usaha kita. Harga sewa juga boleh kita lakukan observasi di tempat karaoke – karaoke lainnya untuk membandingkan dan dapat dijadikan bahan referensi dalam membuka usaha karaoke. Rata – rata biaya karaoke per jamnya sekitar Rp 50.000 – Rp 125.000.

2.3 Kelebihan bisnis
Masyarakat perkotaan cenderung membutuhkan hiburan namun tidak jauh tempatnya. Hal ini disebabkan faktor libur atau macet, mereka malas untuk berpegian jauh karena pada hari libur biasanya terjadi kemacetan dimana – mana. Oleh karena itu bisnis karaoke merupakan pilihan hiburan yang tepat.

2.4 Kendala bisnis
Kendala terbesar dalam bisnis karaoke ini adalah modal yang relatif membutuhkan banyak biaya. Selain itu faktor selanjutnya adalah persaingan yang cukup banyak, karena saat ini banyak sekali yang mendirikan bisnis karaoke.

2.5 Cara mengantisipasi hambatan bisnis karaoke
Memberikan fasilitas yang berbeda dengan bisnis karaoke lainnya, dengan memberikan diskon atau potongan harga pada hari – hari besar. Serta fasilitas atau service yang memuaskan konsumen seperti : harga makanan dan minuman yang terjangkau, ruangan karaoke yang nyaman, bersih, lahan parkir yang luas, pada umumnya harga karaoke malam lebih mahal dibandingkan karaoke pada siang hari, dalam hal ini kita samakan harganya, kelengkapan alat karaoke yang lengkap dan baik.

2.6 Pemasaran
Dengan kemajuan teknologi kita dapat memanfaatkan fasilitas internet yang memberikan kita kemudahan dapat melakukan berbagai hal, seperti : Dalam hal ini, memasaran bisnis karaoke. Kita tidak perlu repot – repot dan mengeluarkan biaya untuk memasarkan bisnis yang ingin kita bangun. Selain itu kita dapat membagikan pamflet, brosur dan stiker di sekitar lokasi usaha maupun di tempat – tempat yang strategis, maupun mendirikan papan nama bisnis karaoke kita di sekitar lokasi usaha agar masyarakat luas dapat mengetahui bisnis yang sedang kita rintis.



BAB 3
PENUTUP

Karaoke merupakan tempat usaha yang menyediakan fasilitas untuk bernyayi dengan diiringi berbagai lagu sebagai salah satu usaha dalam berbisnis dan dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat memanjakan konsumen seperti menyediakan berbagai ruangan, pelayanan makan dan minum. Berkaraoke bisa dilakukan sendiri, berkelompok atau dipandu, tergantung keinginan konsumen dan fasilitas yang ada pada sound system karaoke tersebut. Berbagai aneka lagu pun tersedia dengan berbagai macam jenis lagu mancanegara maupun lokal. Mereka dapat menikmati lagu serta bersenang- senang dengan lagu yang mereka bawakan.

Faktor utama dalam membangun bisnis karaoke adalah pemasaran, pelayanan baik itu pelayanan makanan dan minuman. Bila harga makanan/minuman yang ditawarkan terjangkau, dengan rasa yang enak dijamin tempat karaoke kita akan semakin mantap dipercaya. Maupun service, seperti : kelengkapan alat, yaitu sound system hal ini sering kali terlupakan. Padahal hal ini sangat  berpengaruh, kualitas audio yang baik akan memberikan suara music yang terdengar jelas. Koleksi jenis lagu – lagu, semakin up-to-date dengan jumlah yang banyak koleksi lagunya tentu tempat karaoke akan semakin diminati. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap perkembangan bisnis anda nantinya atau mendatang. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah kenyamanan tempat karaoke yang ditawarkan. Rasa nyaman akan membuat konsumen betah berlama – lama berada di tempat karaoke dan ingin kembali berkunjung ke tempat karaoke yang kita miliki.

3.3 DAFTAR PUSTAKA
http://tanyajawabbisnis.blogspot.com/2009/01/bisnis-karaoke.html


Pengantar BisnisTulisan 2


PENGANTAR BISNIS


Kelas                   : 1EB20


NAMA                                                      NPM
Arafah Marzuqoh                                     28212115
Ayu PutriSari                                           21212291
Fachmi Putri R                                        22212592
Badar  Adi wijaya                                    21212331
Bryan artha                                             28212359


Tulisan 2
Judul   : DVD/VCD Bajakan Marak beredar di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN


Fenomena perilaku konsumen di Indonesia sangatlah unik, kita terbiasa membeli produk – produk DVD atau VCD bajakan. Hal – hal semacam ini seolah – olah menjadi perbuatan yang umum karena sering dilakukan oleh kita. Tanpa kita sadari selaku pemakai atau konsumen hal tersebut merupakan suatu bentuk pelanggaran atau kejahatan ekonomi yang bertentangan dengan etika dalam berbisnis.

Masalah pelanggaran etika yang sering terjadi, seperti : memperoleh modal, pembagian benefit, penetapan mutu, penentuan harga, pembajakan suatu barang / tenaga professional, mendapatkan sebuah ide dalam berbisnis, menekan upah buruh dibawah UMR, pada saat pelaksanaan proses produksi, memasarkan sebuah produk, pembayaran pajak usaha, dan sebaginya. Hal ini dapat salah satu faktor utamanya yaitu faktor mendapatkan benefit / keuntungan merupakan hal yang mendorong perbuatan tidak etis dalam berbisnis.

Perkembangan teknologi sangatlah maju mengantarkan kita pada kebutuhan serba praktis. Semua orang dapat menggunakan teknologi secara positif maupun negatif. Teknologi secara positif misal, digunakan dalam industri perfilman, musik dan software di Indonesia diwarnai pembajakan secara besar – besaran yang kontraduktif  bagi perkembangan kreativitas. Salah satu masalah terbesar adalah maraknya pelanggaran hak cipta yang dilindungi oleh undang – undang. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan dan menghasilkan keuntungan yang sangat mengiurkan bagi pelaku bisnis. walupun perbuatan tersebut merugikan banyak pihak diantaranya para pengusaha bahkan masyarakat itu sendiri.

Masalah pembajakan ini seolah telah mendarah daging yang sejak lama telah terjadi. Pemerintah bahkan turun tangan menyatakan perang terhadap kasus pembajakan ini. Untuk memberantas kejahatan pembajakan ini, dibutuhkan kesadaran serta peran serta masyarakat, dan tindakan nyata pemerintah di lapangan sebagai Aparatur Negara. Jika hal ini  tidak diselesaikan maka semuanya hanyalah slogan semata yang tidak ada artinya.

Negara berkewajiban memberikan perlindungan dan penegakkan ditengah – tengah masyarakat untuk memberikan cerminan kepada warga masyarakat, selain itu Negara juga dituntut untuk mampu membuat regulasi yang jelas tanpa tebang pilih dalam menengakkan hukum agar masyarakat memiliki etika dalam berbisnis dan sadar dalam menjalakan norma- norma hukum yang berlaku.


BAB II
ISI

Kita sudah tidak asing lagi dengan DVD/VCD musik, film dan software yang beredar dalam kehidupan kita sehari – hari. Peredaran DVD/VCD bajakan bisa di peroleh dengan mudah & murah di setiap wilayah di Indonesia. Bahkan DVD/VCD bajakan beredar secara terang – terangan di mal, toko, hingga emperan pinggir jalan. Atau kita bisa meminjam DVD/VCD bajakan tersebut dirental atau tempat persewaan. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau dengan koleksi yang lengkap.

Perkembangan peredaran DVD/VCD bajakan mengalir deras, para produsen DVD/VCD bajakan tidak lagi memperdulikan tentang aturan – aturan hukum dan hak cipta yang dapat merugikan pihak pembuat lagu, film dan software yang orisinil. Merebaknya praktik ilegal DVD/VCD bajakan, tidak terlepas dari adanya suplai dan permintaan yang besar dari masyarakat Indonesia sendiri. Hal ini dapat terjadi karena terdapat celah atau tingkat keamanan yang longgar, bahkan pihak berwenang diduga berkerja sama dengan pihak terkait (pihak pembajakan). Para konsumen pun umumnya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Dengan tingkat pendapatan yang minim DVD/VCD bajakan merupakan pilihan yang tepat. Harga eceran DVD saat ini sekitar Rp 7.000 dan VCD Rp 5.000 per keping. Keuntungan pedagang berlipat karena membeli ke grosir dengan harga Rp 2.000 untuk DVD dan Rp 1.500 untuk VCD. Artinya dari setiap keping DVD mendaptkan keuntungan Rp 5.000 dan dari VCD sebesar Rp 3.500.

Masifnya peredaran DVD/VCD bajakan menunjukkan produsen sudah mempunyai jaringan yang kuat. Diwilayah Tangerang terdapat enam pabrik yang dikuasai dua kelompok. Tiga pabrik berada dalam satu kompleks pergudangan di Jalan Raya Perancis, Benda, Tangerang. Tiga lagi tersebar di Dadap, Ciledug, dan Ciputat. Setiap pabrik dapat memproduksi 60 ribu hingga 100 ribu keping per hari. Omzet per kelompok bisa mencapai Rp 60 miliar per bulan.

Pembajakan DVD/VCD di negara kita masuk dalam daftar dunia, sama seperti Negeria dan Rusia. Walaupun Ditjen HaKi ( Dirjen Hak atas Kekayaan Intelektual ) telah membentuk satu unit penyidikan yang dipimpin seorang direktur, namun tetap saja kasus pembajakan ini tidak terselesaikan. Kasus pembajakan ini merupakan kasus yang sangat serius, tindakan harus dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten dengan melibatkan pihak berwenang seperti : Pemerintah, Pihak Keamanan, termasuk Masyarakat sendiri.

Bahkan masalah pembajakan lagu dan film bisa diunduh langsung di internet dengan mudah dan cepat. Lagu – lagu jenis apapun diunduh melalui situs 4Share. Khusus lagu – lagu Indonesia, bisa dicopy melalui situs Stafaband dan Misshacker. Adapun yang mengunduh lewat youtube. Sedangkan format film dikonversi ke format MP4 atau DVD, Sedangkan musik tanpa video dikonversi ke MP3. Hal ini dapat dengan mudah kita lakukan karena kemajuan teknologi yang semakin mengahantarkan kita pada kebutuhan yang modern, cepat, serba praktis dan tentunya semakin mudah kita gunakan.

Dari kegiatan pembajakan DVD atau VCD ini, banyak kerugian yang terjadi diantaranya :
1.      Tidak adanya kontribusi pendapatan kepada negara.
Kasus pembajakan menyebabkan tidak adanya kontribusi terhadap negara, karena kasus pembajakan dilakukan secara ilegal atau tidak sah tanpa ijin dari pihak yang berwenang sehingga hal tersebut merugikan negara.
2.      Produsen asli suatu produk, dirugikan akibat adanya kompetisi bisnis yang tidak sehat.
Produsen atau pembuat hak cipta merasa dirugikan karyanya dicopy tanpa sepengetahuan pihak pencipta, bahkan karya mereka dijual dengan harga yang murah tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya.
3.      Seniman, Programmer dsb dilanggar hak cipta & hak kekayaan intelektualnya.
Seniman, Programmer dsb hak cipta dan kekayaan intelektualnya dilanggar dengan adanya kasus pembajakan ini.
4.      Bahkan berakibat menurunnya kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia.
Dengan adanya kasus pembajakan ini, negara – negara lain yang karyanya dibajak oleh negara kita yaitu Negara Indonesia, merasa marah atas tindakan pembajakan ini. Mereka merasa sangat dirugikan, sehingga kepercayaan negara lain terhadap Indonesia mulai menurun. Hal ini dapat terjadi karena pihak pemerintah dianggap tidak bertanggung jawab dan tidak bersikap tegas dalam perang melawan pembajakan.
   
Faktor penyebab terjadinya kasus pembajakan :
1.    Ekonomi.
2.   Penegakan hukum yang tidak konsisten, karena penertiban hanya dilakukan pada saat tertentu saja. Tidak secara berkala dan berkesinambungan dilakukan.
3.    Harga DVD/VCD asli terlampau mahal sehingga melemahkan daya beli masyarakat.
4.   Pemerintah tak lagi mampu mengurangi bahkan memberantasnya, walaupun banyak regulasi yang telah dibuat. Hal ini sangat mungkin terjadi karena regulasi yang dibuat terkadang bertolak belakang atau tidak bersinergi antara pemerintah di pusat, di daerah tingkat 1 maupun tingkat.
5.  Salah sasaran, selama ini justru para peritel kecil yang selama ini menjadi target sasaran mereka dalam pemberantasan pembajakan, bukan para peritel besar otak atau dalang kasus pembajakan DVD/VCD.
6.   Di sisi lain aparat penegak hukum di negara kita juga tidak memiliki kemampuan untuk menangkap para produsen & distributor kelas kakap.

Alasan seseorang melakukan bisnis bajakan :
1.      Menguntungkan, dengan modal relative kecil dapat memperoleh untung yang besar.
Dengan Harga eceran DVD saat ini sekitar Rp 7.000 dan VCD Rp 5.000 per keping. Keuntungan pedagang berlipat karena membeli ke grosir dengan harga Rp 2.000 untuk DVD dan Rp 1.500 untuk VCD. Artinya dari setiap keping DVD mendaptkan keuntungan Rp 5.000 dan dari VCD sebesar Rp 3.500.
2.      Permintaan DVD/VCD bajakan yang besar dari masyarakat sendiri.
Masyarakat selaku konsumen sudah tidak peduli lagi terhadap tindakanya tersebut yang dapat merugikan orang lain, permintaan terhadap DVD/VCD bajakan tetap saja ada bahkan kian hari kian bertambah. Hal ini terjadi karena harga yang ditawarkan DVD/VCD bajakan jauh lebih murah dibandingkan DVD/VCD yang orisinil.
3.      Lebih praktis dan lebih cepat dalam mendapatkan film atau musik yang baru, karena tersedia dimana saja. Untuk menyaksikan film atau lagu yang baru kita tidak perlu bersusah payah dan menunggu kapan film atau lagu tersebut ada dengan adanya DVD/VCD bajakan lagu atau film yang baru keluar dapat kita saksikan dengan mudah dan praktis karena DVD/VCD bajakan tesedia di mana saja, seperti :  di mal, toko, hingga emperan pinggir jalan

Peraturan HaKi
Undang – undang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Ø  Pasal 72 ayat 2 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Ø  Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1989 tentang Penerjemah dan/atau Perbanyakan Ciptaan Kepentingan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Penelitian, dan Pengembanagn Penelitian, yang pada dasarnya mengatur operasionalisasi ketentuan mengenai lisensi wajib di bidang hak cipta. 

Sanksi Hukum
Maksimal 7 Tahun penjara dan denda Rp 15 juta – Rp 100 juta

Negara Pembajak Perangkat Lunak Terbesar Dunia
1.      Georgia                                                                       11. Indonesia
2.      Zimbabwe                                                                   12. Ukraina
3.      Bangladesh                                                                  13. Sri Langka
4.      Moldova                                                                      14. Irak
5.      Yaman                                                                         15. Pakistan
6.      Armenia                                                                       16. Vietnam
7.      Venezuela                                                                    17. Aljazair
8.      Belarus                                                                        18. Paraguay
9.      Libia                                                                            19. Nigeria
10.  Azerbaijan                                                                   20. Kamerun



BAB III
PENUTUP

       Kasus pembajakan ini, sudah menjadi salah satu masalah yang sangat serius. Banyak pihak yang merasa dirugikan dari permasalahan ini, Untuk itu, sudah waktunya pembajakan DVD/VCD harus diberantas, karena negara kita termasuk kedalam kategori yang akut. Seharusnya selaku masyarakat atau konsumen menyadari hal ini, kita tidak lagi membeli produk – produk DVD/VCD bajakan musik, film dan software, karena hal tersebut melanggar Undang – undang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan tidak menggulangi perbuatan tersebut agar mengahargai etika dalam berbisnis. Membeli produk yang orisinil akan meningkatkan produktivitas pencipta dan menghargai hasil karya pencipta.

       Peran serta negara (aparat), pengusaha bahkan masyarakat sebagai konsumen sangat dibutuhkan. Kunci utama yang perlu ditekankan adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat agar selalu menggunakan produk asli  dan bukan bajakan. Selain itu, aparat harus tegas menindak seluruh pihak yang terkait dengan pembajakan dari elite kecil sampai besar, yaitu dari pedagang sampai para produsen DVD/VCD bajakan.
membuat regulasi yang tepat, karena regulasi tingkat pusat dan di daerah sering bertolak belakang, agar terjadi kesinambungan atau sesuai regulasi yang dibuat harus secara bersama – sama membuat regulasi tersebut agar bisa digunakan dengan optimal.

3.3 DAFTAR PUSTAKA

http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/view/1014/945
http://rkarinanovianaputri.blogspot.com/2009/10/minggu-18-oktober-2009-makalah-etika.html
Koran MI ( Media Indonesia) Hari Senin 3 Desember 2012, Hal 1dan Hal 8